Komposisi

Komposisi yang bagus merupakan element penting untuk menghasilkan foto yang bagus, dan arti dari komposisi yang bagus itu sendiri cukup sulit didefinisikan.

Banyak orang menganggap komposisi adalah aturan yang harus diikuti, ada juga yang menganggap sebagai sekumpulan resep yang dapat dipakai untuk membuat foto yang bagus.

Hal yang perlu diingat, tidak semua resep digunakan untuk membuat sebuah photo yang bagus.

Berikut beberapa resep yang dapat membantu Anda mendapatkan komposisi yang bagus untuk sebuah foto.

1. Pattern
Banyak pattern disekitar kita jika mau belajar untuk melihatnya. Penekanan pada pattern akan menghasilkan foto yang bagus.

2. Symmetry
Tergantung scene, symmetry mungkin sesuatu yang Anda cari, atau mungkin sesuatu yang perlu Anda hindari.

Komposisi symmetry dengan POI (point of interest) akan menghasilkan photo yang wow! Akan tetapi bila tanpa POI, akan sedikit membosankan.

3. Texture
Bermain dengan texture dan angle serta pencahayaan, akan membuat photo Anda hidup.

4. Depth of Field (DOF)
DOF akan membuat Subject focus, memisahkan subject dari background dan foreground.

5. Garis
Garis merupakan element yang kuat dalam komposisi. Garis mempunyai kekuatan untuk menampilkan focal point dan 'rasa' dari sebuah foto. Bermacam-macam garis vertical, horizontal, diagonal dan converging, gunakan garis ini menjadi kekuatan pada foto Anda.

source: digital-photography.com

Reflector

Reflector dalam fotografi adalah benda yang dapat digunakan untuk merefleksikan cahaya pada subject Anda. Reflector dapat digunakan bersama flash. Jika flash external tidak digunakan, atau flash yang dapat diputar, reflector adalah alat yang sangat berguna untuk mendapatkan efek pencahayaan bak profesional tanpa peralatan yang dimiliki pro. Reflector dapat disimpan pada dudukannya atau dipegang dengan bantuan asisten. Umumnya reflector memimiliki sudut yang sama antara sumber cahaya dan subject.

Ukuran reflector sangat bervariasi, tergantung seberapa banyak cahaya yang diperlukan untuk di refleksikan terhadap subject. Bentuk reflector pun bervariasi. Meskipun banyak dijual reflector, kebanyakan fotografer membuatnya sendiri.

Reflector buatan sendiri
  • Kertas poster
  • Bingkai foto besar yang dibungkus kain

Reflector juga digunakan untuk mengubah kualitas cahaya. Warna dari reflector akan direfleksikan terhadap subject.

Reflector + Cahaya
  • Emas: tone hangat
  • Putih : efek netral
  • Biru : tone dingin atau sejuk
  • Silver : tone netral tapi lebih terang dari warna putih

Temperatur warna dan white balance mempengaruhi perubahan tone cahaya.

Fill Flash

Fill Flash adalah penggunaan flash untuk mengisi area yang gelap pada suatu komposisi scene. Bila digunakan teknik yang baik, fill flash merupakan tool yang sangat efektif untuk meningkatkan kualitas images Anda. Menggunakan Fill Flash diperlukan pengetahuan dan perencaan. Fill Flash tidak sekedar menyalakan Flash Anda dan selanjutnya lihat nanti saja :)

Kapan Fill Flash digunakan
3 pertanyaan yang dapat Anda ajukan untuk menentukan penggunaan Fill Flash
  • Apakah subject dalam bayang-bayang?
  • Apakah lebih banyak cahaya dibelakan subject dibandingkan didepannya?
  • Apakah Anda cukup dekat untuk menggunakan flash (terhadap subject)

Contoh: Subject adalah orang menggunakan topi di siang hari, bagian wajah akan dalam bayang-bayang, penggunaan flash akan memperjelas bagian wajah tanpa menyebabkan overexpose pada bagian lainnya.

Jika cahaya dibelakang subject lebih banyak daripada di depannya, (kondisi backlit). Kamera akan merekam gambar underexpose.

Jika jawaban dari salah satu ketiga pertanyaan diatas adalah Ya, maka pertimbangkan pertanyaan ketiga. Jika jarak terhadap subject tidak cukup dekat, maka percuma menggunakan flash. Built-In flash umumnya hanya berfungsi semestinya untuk jarak 9 feet (indoors). Jarak flash juga tergantung saat di outdoor dan cuaca yang terang.

Kapan tidak menggunakan Fill Flash
Pertanyaan yang diajukan adalah sama seperti diatas. Jika jawabannya adalah Tidak, maka kemungkinan besar, Fill Flash tidak diperlukan.

Ada beberapa pertimbangan tambahan untuk situasi pencahayaan dimana Fill Flash tidak diperlukan.
Flash adalah sinar putih yang sangat intense. Flash dapat menyebabkan overexposed atau warna dan tone dari suatu scene. Jika Anda ingin menangkap sinar keemasan pada sebuah daun saat sunset, jangan pernah gunakan fill flash.

Jika subject foto memiliki sumber sinar yang lebih kecil dari flash, seperti api, bara, jangan gunakan fill flash. Penggunaan reflector mungkin akan membantu anda untuk mendapatkan cahaya tambahan.


Cara setup Fill Flash
Tujuan penggunaan fill flash adalah untuk menerangi sebuah scene, bukan memberikan cahaya yg berlebih pada subject atau sumber cahaya lainnya. Ide dapat menjadi patokan saat menggunakan fill flash. Untuk meyakinkan Fill Flash berfungsi sebagaimana mestinya, Anda harus:
  • tahu kekuatan flash anda
  • tahu apa yang ingin anda tangkap oleh kamera Anda.

Bereksperimenlah dengan flash kamera Anda dengan berbagai situasi pencahayaan dan jarak. Ini akan membuat Anda lebih mengenal kekuatan Flash Anda, hingga Anda dapat menentukan apakah Flahs Anda akan menolong atau malah merusak image.

Image seperti apa yang Anda harapkan, apakah anda ingin menampilkan bayangan di belakang subject? Atau bayangan tipis pada wajah? Pertanyaan seperti ini harus Anda jawab dahulu. Dengan ini Anda dapat menentukan, apakah cukup menggunaka built in flash, atau off camera flash, sebuah diffuser pada flash anda, angle flash anda dan seberapa dekat anda menempatkan flash pada subject.

Setelah pertanyaan diatas terjawab, yap, jepret ajah langsung.

Light Meter

Light meter adalah instrumen pada kamera yang akan menunjukan jumlah cahaya yang diterima film atau sensor. Light meter ini menghitung komponen shutter speed, film speed dan setting dari aperture.

Bila penunjuk lebih ke kanan ini menandakan over expose, demikian sebaliknya, bila terlalu kekiri, under expose. Umumnya kita akan berusaha untuk membuat meter tetap di tengah, namun untuk beberapa alasan tertentu, hal seperti ini dilanggar. Kadang kala, untuk alasan artistic.

Contoh Kondisi over expose
  • Subject sangat gelap dibandingkan terhadap background
  • Salju
  • Cuaca cerah tetapi subject dalam bayangan

Contoh Kondisi Under expose
  • Subject sangat terang dibanding background
  • Untuk mendapatkan efek siluet
  • Cuaca mendung

Photography Lighting

Fotografi adalah tentang cahaya. Saat memotret, kamera kita merekam cahaya baik pada film maupun sensor. Bagaimana kita mengatur jumlah cahaya dan menambahkan cahaya bila diperlukan merupakan hal yang dasar untuk semua fotografi. Ada beberapa pengaturan dan metode untuk mengatur jumlah cahaya yang kita inginkan.

Pahami light meter kamera
Aperture
Shutter Speed
Exposure
Fill Flash
Reflector

Exposure

Exposure mengatur jumlah cahaya yang diterima oleh film atau sensor. Exposure ditentukan dengan mengatur besarnya bukaan diaphragm (aperture) dan dengan lamanya film atau sensor ter-exposed (shutterspeed). Effect dari exposure juga tergantung pada sensitifitas film atau sensor.

Exposure ditentukan berdasar kombinasi aperture, shutterspeed, dan sensitivitas dan dapat ditampilkan dengan exposure value "EV". EV 0 adalah kombinasi dari aperture f/1 dan shutterspeed 1s pada ISO 100 (1). Tiap kali kita mengurangi setengah cahaya yang diterima sensor (dengan menggandakan shutterspeed atau membagi dua aperture), EV akan bertambah 1. Contoh, 6 EV menunjukan menerima 1/2 cahaya dari 5 EV. Nilai EV yang tinggi dapat digunakan pada kondisi yang cerah, dimana sensor atau film hanya memerlukan sedikit cahaya untuk mencegah overexposure.

Related Post
Exposure Compensation